Seri Kuliah Kimia dan Masyarakat – Ferra Puspitawati (KI 03)

Seri Kuliah Kimia dan Masyarakat – Ferra Puspitawati (KI 03)

KI4211 – Kimia dan Masyarakat

23 Februari 2018

Narasumber : Ferra Puspitawati (Alumni Kimia ITB angkatan 2003)
Reporter : Syafiqa Ulfa (Mahasiswa Kimia ITB angkatan 2015)

Vaksin : Aplikasi Ilmu Kimia dalam Dunia Kerja

Dalam berkarir, hard skills dan soft skills adalah dua faktor utama penentu keberhasilan sesorang. Hard skills merupakan kemampuan yang diperoleh dari hasil pembelajaran yang terkuantifikasi, seperti kemampuan programming, penguasaan bahasa asing, dan lain sebagainya. Sementara soft skills, atau yang biasa dikenal sebagai interpersonal skills, adalah kemampuan subjektif yang lebih sulit untuk didapatkan. Hal ini mencakup kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, kesabaran, kerjasama, dan lain sebagainya. Dalam konteks sebagai mahasiswa kimia, didapatkan hard skill berupa pengetahuan dan keterampilan kimia melalui berbagai kegiatan perkuliahan dan praktikum. Sementara untuk soft skills, pengalaman berorganisasi atau beraktivitas kelompok tentunya dapat mengasah kemampuan untuk memahami dan kemampuan analisis. Selanjutnya, kemampuan ini memberikan banyak manfaat ketika harus menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan bermasyarakat dan tentunya kehidupan profesional.

Alumni Kimia ITB angkatan 2003, Ferra Puspitawati memberikan kuliah terkait pengembangan vaksin di PT. Biofarma

Secara umum, soft skills dasar yang diperlukan di dunia kerja meliputi teknik komunikasi yang cerdas, inovasi dan kreatifitas yang tinggi, kemampuan pengambilan resiko dan keputusan, kepemimpinan, empati, kerjasama, motivasi, dan moral yang baik. David McCelland pernah mengatakan bahwa soft skills utama dalam keberhasilan di dunia kerja adalah kepercayaan diri, daya adaptasi, kepemimpinan, dan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Sementara hard skills yang harus dimiliki memiliki varian spesifikasi yang sangat lebar. Hal ini memungkinkan kita dapat dengan bebas memilih sendiri hard skills yang memang diperlu dalam bidang  pekerjaan yang kita minati. Baik itu soft skills maupun hard skills dapat dipersiapkan mulai dari sekarang, periode kuliah, persiapan menuju dunia kerja.

Sejatinya, terdapat lapangan kerja yang sangat luas untuk lulusan kimia. Tiap jenjang pendidikan formal kimia, baik itu tingkatan sekolah kejuruan, diploma, sarjana, magister, maupun doktor memiliki pasar masing-masing. Beberapa jenis pekerjaan yang cukup populer untuk lulusan kimia di antaranya adalah menjadi peneliti, pendidik, PNS, praktisi industri, entrepreneur, hingga profesi lain seperti bidang community service dan perbankan. Karir di bidang kesehatan untuk lulusan kimia sangatlah menjanjikan. Berkarir di PT. Biofarma (Persero), lulusan kimia memegang peranan vital sebagai para peneliti, Quality Assurance (QA), Quality Control (QC), PPIC, pemasaran, dan produksi.

Quality Assurance (QA) bertugas untuk mengesahkan dan validasi prosedur produksi yang sesuai dengan standar internasional seperti OHSAS, ISO, dan CPOB. Quality Control (QC) bertugas untuk mengembangkan dan mengeksplorasi metode yang dapat digunakan dalam proses produksi maupun proses uji, serta memastikan semua alat yang digunakan sudah terkalibrasi dengan tepat. Pada bidang produksi, karyawan dituntut untuk dapat menjalankan proses produksi, melakukan preventive maintenance, kalibrasi, dan validasi alat, membuat inovasi dan efisiensi produk, dan membuat fasilitas dan alat produksi baru. Proses tersebut kemudian dapat menghasilkan produk life science yang memiliki daya saing global, yang dalam konteks ini adalah vaksin, antisera, diagnostik, dan produk therapetik dan biosimilar, serta pengembangannya.

Manusia memiliki dua jenis sistem imun. Yaitu sistem imun aktif tak spesifik (kulit, membran mukosa, flora mikroba alami, dan fatogesit seperti natural killer cell, dan makrofage), dan sistem imun aktif spesifik berupa antibodi. Sistem imun dapat dibantu oleh vaksin dan antisera (serum). Vaksin pada dasarnya adalah inokulasi preventif untuk melawan penyakit tertentu. Tipe vaksin yang sudah dikenal adalah attenuated vaccine (melemahkan benda asing yang masuk), inactivated vaccine, toxoid vaccine (merusak struktur protein dari benda asing yang masuk), subunit/conjugate vaccine (mengambil polisakarida dari benda asing yang masuk), dan DNA vaccine (menstimulasi ekspresi DNA untuk menangani benda asing yang masuk). Vaksin bekerja dengan memberikan stimulasi pada antibody memory untuk menghasilkan antibodi yang bersifat spesifik untuk melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Sementara serum adalah sebuah sistem imun pasif yang berisi antibodi yang dapat digunakan langsung untuk membunuh benda asing yang masuk. Jenis serum yang banyak digunakan adalah serum anti-tetanus, anti-difteri, anti-rabies, dan anti-racun (biasanya digunakan untuk menangani bisa hewan seperti ular).

Proses produksi produk life science pada PT. Biofarma (Persero) secara umum terdiri dari pengolahan bahan mentah, kultivasi dan panen, pemurnian, formulasi, filling, dan pengepakan. Seluruh proses di atas harus melewati process control sebelum melewati tahap-tahap selanjutnya, sehingga menghasilkan produk yang terjamin kualitasnya. Pada tahap pengolahan bahan mentah, seluruh komponen yang akan diolah harus memiliki sertifikat release. Setelah seluruh komponen dipastikan memiliki sertifikat release, komponen tersebut dimasukkan ke dalam alat fermentor yang memiliki sistem safety tertentu, sehingga tidak membahayakan operator yang bertugas. Alat fermentor ini berfungsi untuk inkubasi komponen dan menjaga sterilisasi komponen sebelum diolah. Setelah tahap kultivasi selesai, dilakukan pemurnian dengan menggunakan defilter berbagai ukuran, fraksinasi, sentrifugasi, dan dekantasi. Komponen yang sudah murni kemudian diolah bersama dengan komponen lainnya untuk menghasilkan produk. Setelah formulasi selesai, hasil formulasi dimasukkan kedalam kemasan dan kemudian diedarkan ke pasaran.

Salah satu contoh inovasi rangka pengembangan produk untuk meningkatkan mutu dan efektifitas produk adalah melalui optimalisasi pH untuk pemurnian NZ-Case. NZ-Case dipergunakan sebagai media produksi untuk vaksin tetanus. Optimalisasi ini dilakukan dengan melakukan proses liofilisasi. Proses liofilisasi terdiri dari lima tahapan yang memiliki fungsi tersendiri. Tahapan dalam proses ini adalah pretreatment (penambahan stabilizer, buffer, dan bulking agent), freezing (membantu proses pemisahan tanpa merusak struktur produk), primary drying (menghilangkan kelembapan hasil proses freezing), secondary drying (proses desorbsi), dan terakhir adalah aeration stoppering (tahap akhir yang menghasilkan produk yang bersifat kering dan tahan lama).

Untuk saat ini, pengembangan produk life science di PT. Biofarma (Persero) meliputi pengembangan vaksin Typhoid, vaksin Rotavirus, vaksin Pnemococcus, Albumin, EPO, Therapeutik, biosimilar (pengobatan kanker), dan pengembangan produk lama dengan media 100% non-animal origin dan enzim rekombinan. Saat ini terdapat enam vaksin produk PT. Biofarma (Persero) yang sedang menjalani proses sertifikasi halal bersama dengan pihak MUI. (editor: MI)

Foto bersama peserta dan pengelola kuliah kimia masyarakat dengan narasumber di Ruang 2104 Prodi Kimia ITB