Bandung, chem.itb.ac.id—-Ika Keumala Fitri, mahasiswi S2 Kimia angkatan 2021, meraih penghargaan Best Paper Award dalam ajang Physical, Industrial, Theoretical, and Computational Chemistry Field yang dilaksanakan dalam rangkaian The 4th International Conference on Chemical Sciences (ICCS) 2021. Acara ini diselenggarakan pada 29 – 30 November 2021 secara virtual oleh Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Alam Universitas Gadjah Mada (UGM) yang bekerja sama dengan The School of Chemical Sciences Universiti Sains Malaysia (USM). Dalam konferensi berskala internasional tersebut, Ika menyajikan sebuah paper yang berjudul “Potential Application of Rhamnolipid-Silica Nanoparticle Complex for Enhance Oil Recovery Studied with Molecular Dynamics Simulations”. Penelitian ini dilaksanakan oleh Ika di bawah bimbingan Bapak Dr. Rukman Hertadi dan Bapak Dr. Atthar Luqman Ivansyah.
Ika berpendapat bahwa secara konsep penelitian yang dilaksanakannya sebetulnya cukup sederhana. Ika menjelaskan, ”Rhamnolipid yang menjadi objek studi saya adalah salah satu jenis biosurfaktan yang umum dihasilkan oleh Pseudomonas stutzeri. Senyawa ini merupakan salah satu senyawa potensial untuk aplikasi enhance oil recovery (EOR), yaitu untuk menggantikan surfaktan sintetis yang tidak dapat terdegradasi di lingkungan. Sayangnya, terlepas dari karakteristik rhamnolipid yang juga stabil sebagai surfaktan pada temperatur dan salinitas tinggi, rhamnolipid membentuk emulsi di dalam lapisan minyak. Hal ini menyebabkan terjadinya retensi surfaktan dalam minyak yang akan sangat merugikan pada proses EOR. Selain itu, karateristik surfaktan seperti ini tidak dapat mencapai tegangan antar muka (IFT) yang rendah dan mengakibatkan penurunan efektivitas EOR di industri. Salah satu strategi untuk menstabilkan rhamnolipid pada antar muka dan mendapatkan IFT yang rendah itu adalah dengan penambahan nanopartikel, dan yang saya pelajari di penelitian saya adalah penggunaan nanopartikel silika.” Dalam penelitiannya, Ika melakukan investigasi terhadap perilaku rhamnolipid dan nanopartikel silika di antar muka lapisan dekana dan air. Hasil penelitian Ika menunjukkan bahwa dengan interaksi yang terbentuk antara rhamnolipid dan silika, silika mampu menahan rhamnolipid untuk stabil berada di antar muka dan tidak menyebar ke dalam lapisan dekana. Hal ini disebabkan karena kuatnya interaksi silika baik dengan air maupun dekana. Saat dilakukan kalkulasi IFT, terbukti bahwa IFT dekana-air menjadi lebih rendah dengan penambahan rhamnolipid dan nanopartikel silika, dibandingkan dengan kontrol yang ditambahkan hanya rhamnolipid.
Ika bercerita bahwa meskipun dia memang ingin melakukan penelitian dengan topik biosurfaktan, awalnya Ika ingin menghindari penelitian komputasi. Namun sayangnya, keinginannya untuk bereksperimen di dalam laboratorium tidak tercapai karena adanya pembatasan akses laboratorium akibat pandemi COVID-19. Akhirnya, Ika mengganti penelitiannya menjadi penelitian berbasis komputasi secara keseluruhan. Meski awalnya merasa kesulitan untuk memahami konsep dan teknik komputasi, Ika bersyukur bahwa kedua dosen pembimbingnya dan teman-temannya selalu memberikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan penelitian. “Saya sangat berterima kasih kepada kedua orang tua saya, Pak Rukman dan Pak Atthar sebagai dosen pembimbing saya, bapak ibu dosen, serta teman-teman saya yang terus memberikan doa dan dukungan kepada saya.” Saat diwawancarai mengenai kesannya memenangkan penghargaan Best Paper tersebut, Ika mengaku, “Saya sebetulnya tidak tahu ada penghargaan seperti ini dalam ICCS, jadi kemarin selama saya menulis papernya saja, saya tulis saja sebaik yang saya bisa. Ke depannya, saya berharap saya dapat termotivasi untuk terus melakukan penelitian yang berguna bagi masyarakat dan dapat terus melatih kemampuan saya untuk menyampaikannya dalam bentuk tulisan.”
Selamat kepada Ika Keumala Fitri dan dosen pembimbing!