Kuliah KI4211 Kimia dan Masyarakat: Keilmuan Kimia dan Material dalam Industri Strategis Pertahanan

Kuliah KI4211 Kimia dan Masyarakat: Keilmuan Kimia dan Material dalam Industri Strategis Pertahanan

Kuliah Kimia Masyarakat (KI4211) program studi kimia FMIPA ITB kali ini berkolaborasi dengan Kuliah Keprofesian Kimia Analitik (KI4023) dibawakan oleh ibu Hera Rosmiati, MT, alumni Kimia ITB Angkatan 2006, pada hari jumat, 28 Februari 2025 di ruang 9019 gedung Oktagon ITB. Beliau merupakan Chief Production Officer di PT Pindad juga lulusan Kimia ITB 2010 (S1) serta Magister Ilmu dan Teknik Material ITB (2016). Karirnya dimulai sejak lulus S1 Kimia ITB sebagai Process Plan Engineeering Officer di PT Pindad pada tahun 2011. Hal tersebut memberikan peluang bagi beliau untuk berkembang dalam bidang material hingga mencapai posisi yang beliau duduki saat ini. Bekerja di industri pertahanan negara membuat beliau lebih mengenal lagi kebutuhan Indonesia saat ini hingga masa yang akan datang. Beliau menjelaskan bahwa PT Pindad ini tidak hanya bergerak di bidang manufaktur alutsista saja seperti kendaraan khusus, senjata, atau amunisi melainkan memproduksi produk industrial seperti alat berat, infrastruktur perhubungan, hingga jasa pertambangan. Beragamnya bidang produksi di PT Pindad tidak menutup kemungkinan lulusan kimia untuk bekerja di PT Pindad. Lulusan kimia memiliki peran penting dalam bidang pertahanan. Sesuai yang dijelaskan beliau pada Kuliah Tamu, Jumat, 28 Februari 2025, beliau menyatakan bahwa terdapat peluang karir di industri pertahanan seperti menjadi Badan Riset dan Teknologi Pertahanan : BRIN dan Litbang, Industri Bahan Peledak dan Propelan : Amunisi dan Roket, Industri Farmasi Pertahanan : Pengembangan Vaksin dan Obat Militer, Lembaga Riset Senjata Kimia dan Biologi : Deteksi dan Mitigasi Ancaman, serta Perusahaan Manufaktur Material : Baja, Polimer, dan Komposit.

Dalam kesempatan tersebut, Beliau menjelaskan juga beberapa pekerjaan manufaktur yang dilakukan di PT Pindad. Proses manufaktur yang dijelaskan dimulai dengan manufacturing, forming, welding, metal injection molding, dan surface treatment. Jika seluruh proses tersebut telah dilakukan selanjutnya QC Inspection, assembling, QC Inspection & Test, dan jika seluruh tahap tersebut lulus maka proses manufaktur selesai. Produk manufaktur yang dibuat oleh PT Pindad contohnya adalah Senapan Serbu SS2, Laras, amunisi (mortir, grenades, bomb & big caliber), kendaraan tempur Panser Anoa-2, dan lainnya. Adapun proses yang digunakan oleh PT Pindad seperti Deep Drawing dan Brass Drawing. Selain menjelaskan proses manufaktur, beliau juga mejelaskan terkait bahan-bahan yang digunakan selama proses produksi. Salah satunya mengenai pembuatan bahan peledak seperti senyawa nitro aromatic, nitrat ester, nitraamin, peroksida, garam anorganik, garam organic, dan propelan (cotton linterns, nitric-sulfuric acid, glycerin, sulfuric acid, dan guanidine nitrate). Penggunaan propelan oleh PT Pindad mulai dilakukan pengembangan dengan standar Militer dan Referensi Pabrik Propelan Luar Negeri, yaitu Propelan Merah Putih yang sebelumnya melalui Pilot Plant.

Beliau menyatakan bahwa PT Pindad memang tidak memproduksi seluruh bahannya sendiri melainkan masih membeli dan memberdayakan industri lokal atau dalam negeri. Namun, PT Pindad mampu memproduksi Propelan Merah Putih hingga 5 kg/batch. Hasil produksi yang masih sedikit membuat PT Pindad menyiapkan strategi agar mencapai targetnya yang berencana untuk menghasilkan 1000 ton Propelan Merah Putih/tahun. Strategi tersebut merupakan DED (Detailed Engineering Design) dan EPC (Engineering, Procurement, and Construction). Sebenarnya improvisasi PT Pindad yang dilakukan saat ini bertujuan untuk memperkuat system pertahanan dan ketahanan negara. Menariknya Kuliah Tamu ini adalah saat beliau menjelaskan bahwa PT Pindad turut bekerja sama dengan ITB unuk melakukan pengembangan Biofuel berbahan sawit. Selain itu, terdapat sesi tanya jawab yang membuat kita mampu mengenal lebih jauh PT Pindad. Beliau menyatakan bahwasannya PT Pindad masih bergantung dengan politik dan birokrasi pemerintahan. Hal ini berkaitan dengan harga jual hingga regulasi. Kemudian PT Pindad juga memanfaatkan pasar luar seperti Amerika, Thailand, beberapa negara ASIA lainnya. Oleh karena itu, kini PT Pindad sedang berjuang untuk menembus pasar dunia. (Indri Dea Apriliya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *