Sehubungan peningkatan kolaborasi antar universitas dalam tridarma perguruan tinggi di bidang pengabdian masyarakat, tim dosen dari Kelompok Keilmuan Kimia Analitik FMIPA ITB bersama tim dosen dan mahasiswa jurusan kimia Universitas Tanjungpura dan Departemen Kimia FPMIPA UPI mengadakan penyuluhan edukasi STEM, Safety laboratorum dan pengenalan perkuliahan (ITB, UPI, Universitas Tanjungpura) kepada perwakilan 50 siswa SMA Katolik Santu Petrus Pontianak. Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi kolaborasi universitas dalam meningkatkan kualitas wawasan siswa SMA terkait implementasi STEM, safety laboratorium dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sains kimia serta motivasi siswa dalam melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi di wilayah Pontianak. Kegiatan ini diisi oleh beberapa narasumber yaitu Prof. Ir. Muhammad Ali Zulfikar, Ph.D. dan Dr. Muhammad Yudhistira Azis, M.Si (Kelompok Keilmuan Kimia Analitik FMIPA ITB), Dr. Anthoni B. Aritonang, M.Si (Jurusan Kimia FMIPA Universitas Tanjung Pura) dan Mia Widyaningsih, M.Si (Departemen Kimia FPMIPA UPI). SMA Katolik Santu Petrus Pontianak merupakan salah satu SMA Favorit di kota Pontianak dan banyak memiliki alumni di beberapa universitas terkemuka di Jawa Barat. Hal ini salah satu contoh bahwa siswa-siswi dari SMA di wilayah Pontianak Kalimantan Barat juga memiliki kesempatan untuk berkuliah dan mengenali jurusan yang mereka inginkan. Kepala Sekolah SMA Katolik Santu Petrus, Dra. Lusia Triatmi Astuti, M.Pd. sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap dapat berlanjut untuk diadakan rutin dalam menggali wawasan dan potensi siswa untuk mengenalkan ilmu sains dan laboratorium di dunia profesional dan perkuliahan di universitas wilayah Jawa Barat dan Kalimantan Barat. Ketua Pelaksana Kegiatan Dr. Muhammad Yudhistira Azis, M.Si selaku Ketua Himpunan Kimia Indonesia Jawa Barat-Banten sangat berterima kasih kepada pihak yang sudah membantu menyelenggarakan kegiatan ini dan menjadi bentuk kolaborasi awal universitas di Jawa Barat-Kalimantan Barat dalam penguatan kompetensi siswa dan tenaga pengajar ke depannya di wilayah Pontianak dan sekitarnya. Hal ini merupakan salah satu upaya akademisi kimiawan dari berbagai Indonesia dalam menarik minat siswa dalam pembelajaran kimia dan sains yang saat ini sedang menurun di Indonesia. (MYA)