Pelatihan Instrumentasi Analitik I:”Penguasaan Teknologi Spektrofotometri UV-Vis, GC, dan Spektrofotometri Serapan Atom (AAS) “
Written by Asep Rohiman
There are no translations available.
Prof. Dr. Buchari, DESS(foto yang paling kiri) tampak sedang memaparkan dengan penuh semangat mengenai ruang lingkup kerja, teknik, sekuensial analisis dan hirarki cara – cara analisis dari kelompok keilmuan kimia analitik, kepada peserta pelatihan dan dosen – dosen yang hadir pada acara pelatihan instrumentasi tersebut.(a_rohiman)
Bandung, 21/12/2012, chem.itb.ac.id. Kesuksesan dari suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh jumlah dan kualitas data yang terkumpul. Ketelitian dan keakuratan data hasil penelitian tersebut sangat dipengaruhi oleh teknik dan cara pengolahan data yang digunakan. Salah satu yang tak kalah penting juga adalah penguasaan mengenai instrumentasi analitik yang digunakan. Oleh karena itu, pelatihan mengenai instrumentasi analitik ini sangat penting dan bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa/i yang sedang dan atau akan melaksanakan penelitan tugas akhir dan umumnya bagi para calon peneliti (R&D) yang handal dan professional.
Acara pelatihan ini diselenggarakan oleh Kelompok Keilmuan (KK) Kimia Analitik FMIPA ITB dan wajib dihadiri oleh mahasiswa sarjana dan pasca sarjana yang sedang dan atau akan melaksanakan penelitian tugas akhir, khususnya bagi yang mengambil penelitian tugas akhir di KK Kimia Analitik. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali pengetahuan dan skill dalam memilih dan menggunakan instrumentasi analitik yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan penelitian peserta sehingga dalam melaksanakan penelitannya bisa menjadi lebih efektif dan efisien.
Bapak Prof. Dr. Buchari, DESS mendapatkan kesempatan pertama untuk memberikan pengetahuan pengantar dalam pelatihan ini. Beliau memaparkan dengan penuh hikmat mengenai ruang lingkup kerja dari KK Kimia Analitik, yaitu terdiri dari : Kimia Analitik Lingkungan, Kimia Analitik Forensik, Kimia Analitik Petrokimia dan Kimia Analitik Polimer. Kemudian dijelaskan pula mengenai penggolongan dan hirarki cara-cara analisis, baik dengan mengunakan cara kimia (absolute/klasik) maupun dengan menggunakan cara instrumental (relatif/modern) serta sekuensial analisis.
Beliau memberikan sebuah analogi sederhana mengenai ruang lingkup kajian kimia analitik yaitu memperumpakan sebagai berikut : “ Apabila dalam sebuah lapangan terdapat beribu-ribu orang berkumpul yang berasal dari berbagai penjuru dunia, maka tugas dari lulusan analitik itu adalah menentukan apakah dari sekumpulan orang tersebut ada yang berasal dari Indonesia? Bagaimana cara mengetahuinya? Jika ada, berapa jumlahnya? Untuk menyelesaikan tugas tersebut bisa menggunakan parameter warna kulit, bahasa, postur tubuh dan sifat – sifat yang lainnya”.
Selanjutnya materi mengenai teori, prinsip kerja, dan pengolahan data spektrofotometri UV-Vis secara spesifik dan lebih dalam diberikan oleh Dr. M. Ali Zulfikar, Ketua Lab. Kimia Analitik. Sedangkan mengenai spektrofotometri serapan atom (AAS) secara lebih komprehensif, dipaparkan oleh Dr. M. Bachri Amran, DEA., Ketua Prodi Kimia FMIPA ITB dan sekaligus Ketua KK Kimia Analitik.
Acara pelatihan instrumentasi analitik I ini, diakhiri dengan peserta dituntut untuk bisa mengimplementasikan semua teori yang diperoleh pada sesi sebelumnya melalui praktik langsung menggunakan alat – alat: spektrofotometer UV-vis, Spektrofotometer AAS dan Gas Chromatography (GC) secara berkelompok dan bergantian sehingga setiap peserta mendapatkan giliran untuk mengoperasikan instrumentasi tersebut.