Pak Santo Anggota Kehormatan API

Pak Santo Anggota Kehormatan API

Saya mengenal Prof. Susanto Imam Rahayu kira-kira 10 tahun lalu. Sebelumnya tentu saya sudah mengenal nama besar beliau, saat saya masih menjadi mahasiswa ataupun setelah menjadi dosen Matematika ITB. Tetapi saya tidak pernah berkesempatan untuk berinteraksi dengan beliau. Tahun 2011 Alumni Paduan Suara Mahasiswa (PSM) ITB, yang kemudian disingkat API, mulai sering mengadakan kegiatan bernyanyi, saya ikut aktif di dalamnya. Tahun itu kami menyelenggarakan konser di Bandung dan Jakarta. Bu Carlina Adiwilaga, istri Pak Santo, adalah juga anggota API, termasuk angkatan pendiri PSM ITB. Untuk persiapan konser, kami harus sering berlatih. Bu Carlina kemudian menawarkan agar kami berlatih di rumah beliau. Tawaran yang sangat murah hati, dan dengan senang hati kami menerimanya. Di situlah saya mulai mengenal Pak Santo. Beliau hampir selalu ikut menemani saat kami berlatih di Sangkuriang T-4. Biasanya kami berlatih sekitar 3 jam. Itu termasuk waktu untuk menikmati hidangan lezat yang selalu disiapkan Bu Carlina. Rawon menjadi salah satu menu favorit kami.
Pak Santo jarang berbicara, tetapi senyum dan gesturenya menyakinkan kami, bahwa beliau sangat welcome. Beliau ikut tertawa mengikuti candaan kami, tekun mendengarkan saat kami berlatih. Saya juga akhirnya tahu bahwa Pak Santo bukan hanya seorang ilmuwan dan pendidik, tetapi beliau juga seorang seniman. Beliau mahir bermain piano dan memiliki pengetahuan yang luas tentang musik. Saya sertakan foto kenangan, 21 Agustus 2011, saat kami berbuka puasa bersama di kediaman Pak Santo dan Bu Carlina.

Tahun 2011 saya juga mulai mendapat tugas sebagai dosen pembimbing PSM ITB. Salah satu kegiatan rutin PSM ITB adalah mengadakan konser 2x setahun di Aula Barat. Setelah tahu bahwa Pak Santo adalah pencinta musik, saya mulai mengundang Pak Santo dan Bu Carlina untuk nonton konser PSM ITB. Beliau berdua hampir selalu memenuhi undangan saya. Biasanya tidak hadir jika bentrok waktu dengan kegiatan Pak Santo di Jakarta. Saat nonton konser, Pak Santo tampak sekali sangat menikmati lagu-lagu yang dibawakan. Beliau juga akan memberikan komentar-komentar tentang genre musik yang ditampilkan, menunjukkan wawasan yang luas.

Pak Santo tidak pernah menjadi anggota PSM ITB saat beliau berkuliah. PSM ITB baru berdiri tahun 1962, saat beliau sudah menyelesaikan pendidikan sarjana di Kimia ITB. Tetapi untuk kami, Pak Susanto Imam Rahayu adalah anggota kehormatan API. Dalam 10 tahun terakhir ini beliau telah menjadi supporter setia API dan PSM ITB.

Selamat jalan, Pak Susanto. Semoga semua ilmu yang bermanfaat, kemurahan dan kebaikan hatimu menjadi amal jariah yang terus mengalir untukmu. Doa kami mengiringi kepulanganmu menghadap Sang Khalik. Aamiin Allahumma Aamiin…